Kamis, 01 Juni 2017

PENGERTIAN KETAHANAN NASIONAL INDONESIA
Pengertian baku Ketahanan Nasional bangsa Indonesiaadalah kondisi dinamik bangsa Indonesia yang meliputi segenapaspek kehidupan nasional yang terintegrasi, berisi keuletan danketangguhan yang mengandung kemampuan mengembangkankekuatan nasional, dalam menghadapi dan mengatasi segalatantangan, ancaman, hambatan dan gangguan baik yangdatang dari luar maupun dari dalam untuk menjamin identitas ,integritas, kelangsungan hidup bangsa dan negara sertaperjuangan mencapai tujuan nasionalnya.Oleh karena itu, Ketahanan Nasional adalah kondisihidup dan kehidupan nasional yang harus senantiasadiwujudkan dan dibina secara terus-menerus serta sinergik. Haldemikian itu, dimulai dari lingkungan terkecil yaitu diri pribadi,keluarga, masyarakat, bangsa dan negara dengan modal dasarkeuletan dan ketangguhan yang mampu mengembangkankekuatan nasional. Proses berkelanjutan itu harus selaludidasari oleh pemikiran geopolitik dan geostrategi sebagaisebuah konsepsi yang dirancang dan dirumuskan denganmemperhatikan konstelasi yang ada disekitar Indonesia
KONSEPSI KETAHANAN NASIONAL
 Indonesia adalah konsepsipengembangan kekuatan nasional melalui pengaturan danpenyelenggaraan kesejahteraan dan keamanan yang seimbang,serasi dan selaras dalam seluruh aspek kehidupan secara utuh,menyeluruh dan terpadu berlandaskan Pancasila, ! "#$%dan &awasan Nusantara !engan kata lain, konsepsiKetahanan Nasional Indonesia merupakan pedoman 'sarana(untuk meningkatkan 'metode( keuletan dan ketangguhanbangsa yang mengandung kemampuan mengembangkankekuatan nasional, dengan pendekatan kesejahteraan dankeamanan
SIFAT-SIFAT KETAHANAN NASIONAL
Ketahanan Nasional memiliki sifat-sifat sebagai berikut :
1.     Manuggal
Antara trigatra (aspek alamiah)dan pancagatra (aspek sosial). Sifat integratif tidak dapat diartikan mencampuradukan semua aspek sosial tetapi integrasi dilaksanakan secara serasi dan selaris.
2.     Marwas Ke Dalam
Tannas terutama di arahkan kepada diri bangsa dan negara itu sendiri, karena bertujuan mewujudkan hakekat dan sifat nasionalnya sendiri. Hal ini tidak berarti bahwa dianut sikap isolasi atau nasionalisme sempit.
3.     Berkewibawaan
Tannas sebagai hasil pandangan yang bersifat manunggal tersebut mewujudkan kewibawaan nasional yang harus diperhitungkan oleh pihak lain dan mempunyai daya pencegah.
4.     Berubah Menurut Waktu
Suatu bangsa tidaklah tetap adanya, dapat meningkat atau menurun dan bergantung kepada situasi dan kondisi bangsa itu sendiri.
5.     Tidak Membenarkan Sikap Adu Kekuasaan dan Adu Kekuatan
Konsep adu kekuasaan dan adu kekuatan bertumpu pada kekuatan fisik, maka sebaliknya ketahanan nasional tidak mengutamakan kekuatan fisik saja tapi memanfaatkan daya dan kekuatan lainnya, seperti kekuatan moral yang da pada suatu bangsa.
6.     Percaya Pada Diri Sendiri
Ketahanan nasional dikembangkan dan ditingkatkan berdasarkan sikap mental percaya pada diri sendiri.
7.     Tidak Bergantung Kepada Pihak Lain.
ASAS-ASAS KETAHANAN NASIONAL
Asas ketahanan nasional adalah tata laku yang didasari nilai-nilai yang tersusun berlandaskan Pancasil, UUD 1945 dan Wawasan Nusantara. Asas-asas tersebut adalah sebagai berikut (Lemhannas, 2000: 99 – 11).
1.     Asas kesejahtraan dan keamanan
Asas ini merupakan kebutuhan yang sangat mendasar dan wajib dipenuhi bagi individu maupun masyarakat atau kelompok. Didalam kehidupan nasional berbangsa dan bernegara, unsur kesejahteraan dan keamanan ini biasanya menjadi tolak ukur bagi mantap/tidaknya ketahanan nasional.
2.     Asas komprehensif/menyeluruh terpadu
Artinya, ketahanan nasional mencakup seluruh aspek kehidupan. Aspek-aspek tersebut berkaitan dalam bentuk persatuan dan perpaduan secara selaras, serasi, dan seimbang.
3.     Asas kekeluargaan
Asas ini bersikap keadilan, kebersamaan, kesamaan, gotong royong, tenggang rasa dan tanggung jawab dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Dalam hal hidup dengan asas kekeluargaan ini diakui adanya perbedaan, dan kenyataan real ini dikembangkan secara serasi dalam kehidupan kemitraan dan dijaga dari konflik yang bersifat merusak/destruktif.
Daftar Pustaka

Tidak ada komentar:

Posting Komentar